Volume Air Ludah Pengaruhnya Besar Untuk Gigi - ginza2016

Breaking

Header Ads

ads

Minggu, 10 November 2019

Volume Air Ludah Pengaruhnya Besar Untuk Gigi

Seseorang rela mengeluarkan biaya untuk menebus harga kawat gigi demi kesehatan giginya. Behel dipasang, dan kondisi gigi biasanya lebih kering. Padahal, kondisi ini nyatanya kurang bagus.

Ludah merupakan bagian dari perlindungan alami yang terdapat dalam mulut. Volumenya tergantung pada kondisi seseorang. Artinya, besar kecilnya menyesuaikan dengan si pemiliknya.

Orang yang memiliki volume air ludah cukup besar nyatanya lebih baik. Terlebih untuk mencegah sejumlah kerusakan gigi. Salah satunya adalah Lesi Karies. 




Apa Itu Lesi Karies?

Lesi Karies merupakan kondisi medis yang mana terjadi demineralisasi serta remineralisasi pada seluruh atau sebagian gigi. Kondisi ini menyebabkan kerusakan pada jaringan gigi. Dan kondisi ini akan merambat ke bagian pulpa sehingga kondisinya semakin parah.

Pada awalnya, kondisi ini dimulai dengan munculnya noda pada gigi. Tidak ada rasa sakit ataupun ngilu. Bahkan sebagian orang memandangnya sebagai hal yang wajar.

Ketika tidak mampu dibersihkan dengan baik, noda ini akan semakin tebal. Di situlah banyak bakteri yang menumpuk. Kemudian bakteri ini merubah beberapa zat makanan menjadi asam.

Munculnya keasaman yang sangat tinggi pada gigi menjadi tahapan serius pada kerusakan jaringan. Gigi menjadi semakin rapuh. Biasanya ditandai dengan mudahnya untuk berlubang. Bahkan sangat parah jika sampai merusak pada jaringan akar.

Bagaimana Ludah Mencegah Munculnya Lesi Karies?

Sebenarnya, setiap manusia dibekali perlindungan khusus. Perlindungan diri dalam mulut itu berasal dari air ludah. Ludah ini secara alami menjadi pelindung utama bagi gigi.

Sejak awal bakteri merubah keasaman area gigi, gigi berpotensi untuk mengalami lesi karies. Kondisi ini akan memicu pada kerusakan lapisan enamel. Jika dibiarkan, gigi akan rusak parah.

Beruntungnya, ludah sudah tersedia secara alami. Air ludah ini bertugas untuk menetralkan keasaman yang dibuat oleh bakteri. Semakin besar volume ludah, maka semakin besar manfaatnya dalam menetralkan keasaman.

Berbeda jika volumenya lebih kecil. Penetralan keasaman yang ditimbulkan oleh bakteri akan cukup sulit. Dan inilah yang akan membuat seseorang rentan terkena masalah gigi.

Pencegahan Lesi Karies Bagi Pengguna Behel

Ketika proses pemasangan behel, memang dokter akan berupaya keras untuk menghentikan produksi air liur. Tujuannya agar lebih mudah dalam pembersihan dan pemasangan. Secara, hasil akhir yang baik sangat diinginkan setelah menebus harga kawat gigi yang direkomendasikan.

Setelah itu, proses pemasangan behel gigi dilakukan. Kemudian penggunanya diminta untuk terus melakukan perawatan. Perawatan ini ditujukan untuk mencegah munculnya masalah. Contohnya adalah mencegah munculnya lesi karies yang berbahaya.

Salah satu cara pencegahannya adalah dengan rajin menggosok gigi. Gosok gigi dianjurkan untuk mengangkat sejumlah kotoran. Karena kenyataannya, sisa makanan inilah yang nantinya dimanfaatkan oleh bakteri untuk menciptakan keasaman.

Untuk menuntaskannya, Anda juga diminta untuk menggunakan dental floss. Ini semacam benang tipis yang dikaitkan pada sela-sela gigi/kawat. Tujuannya tak lain untuk membersihkan sisa makanan yang membandel.

Kemudian yang tak kalah penting adalah selalu berkumur. Berkumur dianjurkan setelah Anda mengkonsumsi makanan. Bahkan dianjurkan ketika Anda lama diam. Karena kedua kondisi ini memungkinkan mulut muncul keasaman yang besar.

Dengan berkumur, keasaman akan dinetralkan. Netralnya asam akan berdampak pada kesehatan. Gigi yang tadinya banyak sisa makanan akan hilang. Kemudian gigi menjadi lebih sehat dan terbebas dari masalah lesi karies.

Sebagai pemakai behel, Anda tidak perlu khawatir berlebihan. Anda cukup menerapkan cara membersihkannya. Sementara bagi yang baru berniat untuk mengenakannya, cari tahu behel yang pas untuk dikenakan. Informasinya bisa ditengok di rata.id. Tempat pas untuk konsultasi sekaligus menemukan penawaran terbaik dari harga kawat gigi. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar